
DENPASAR FESTIVAL XIII – 2020 FESTIVAL DARING TERLAMA DAN TERBESAR DI INDONESIA
2020-10-03 12:04:58
Gelaran Denpasar Festival (Denfest) kali ini sungguh spesial. Digelar secara daring, bisa jadi ini merupakan festival daring terlama dan terbesar di Indonesia. Diselenggarakan dalam kurun tiga bulan dengan memadukan tayangan acara kreatif, market place, lomba, dan workshop dalam sebuah platform festival ini menghadirkan 178 acara, melibatkan 3780 pegiat kreatif, serta ratusan UMKM dari seantero Kota Denpasar. Adapun acara-acara yang akan digelar antara lain fesyen, kulinari, kerajinan, senirupa, musik, seni pertunjukan, dan literasi. Masing-masing dengan berbagai turuan dan variannya. Dari segi penyelenggaraan festival ini melibatkan pula beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha, dan perbankan.
Menurut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Denfest 2020 ini merupakan ekspresi sekaligus pembuktian kreativitas warga Denpasar. Bagaimana di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19, mereka tetap mampu menyelenggakan kegiatan untuk survive dan menggeliatkan perekonomian kotanya. Tentu saja dengan menaati protokol kesehatan Covid-19.
“Sejarah menunjukkan bahwa kreativitas mampu meretas segala batas. Sesulit apa pun situasi, jika kreatif, keadaan akan dapat kita hadapi dengan selamat dan kita keluar sebagai pemenang. Sebaliknya, jika tidak kreatif, kita hanya akan meratap dan mengutuk serta terus berkutat dalam kubangan kesulitan itu. Karenanya, dalam keadaan apa pun, jagalah api kreativitas agar selalu menyala,” ujar Rai Mantra.
Tentang Denpasar Festival sejatinya ia merupakan etalase dari produk-produk kreatif unggulan Kota Denpasar. Pada ajang ini proses kreatif masyarakat dalam setahun, hadir dan sua dengan publiknya secara luas. Produk kreatif tersebut dapat berupa ekspresi, kreasi dan kontribusi terhadap kotanya.
Selama 12 tahun, pelaksanaan Denfest sedikit banyak telah memengaruhi pola pikir dan gerak pembangunan Kota Denpasar yang berfokus pada dua hal. Pertama, proaktivitas menanggapi isu dan tantangan jaman yang tergambar dalam gerakan inklusif melibatkan semua kalangan, terutama kalangan muda, dalam industri kreatif. Kedua, keberanian membuka jalan untuk berinovasi yang diawali dengan memetakan potensi, target, lalu mencapainya dengan jalan yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan sendiri. Kedua hal ini tercermin dalam dinamika sehari-hari yang puncaknya tertuang dalam perayaan tahunan Denfest. Begitulah kutub-kutub gerakan ini menjadi pusaran sentrifugal yang bergerak dari sukses yang satu kesukses berikutnya.
Memasuki 2020 pandemi covid 19 yang merebak di seluruh dunia, merambah juga Wilayah Denpasar. Sebagaimana gerak hampir seluruh masyarakat dunia yang terhenti karena pandemi tersebut, aktivitas di Kota Denpasar pun demikian. Dampak ikutannya, kondisi ekonomi masyarakat menjadi terpuruk.
Sebagai kota kreatif, Denpasar tak mau berpangku tangan dan meratapi pandemi ini. Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra menugasi Badan Kreatif (BKraf) Denpasar untuk membuat terobosan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Lahirlah program-program yang mendorong siapa saja untuk menjalankan usaha rumahan berbasis daring. Untuk memudahkan UMKM melakukan pemasaran bersama, BKraf menghadirkan pasar digital “makin dekat”. Dalam kaitan itu lahir pula konsep virtual untuk penyelenggaraan Denpasar Festival 2020. Sebagai ekspresi optimisme bahwa dengan kreativitas yang dijalankan secara benar keadaan sesulit apa pun pasti dapat dihadapi dengan selamat, Denpasar Festival 2020 mengibarkan tema: “Kreativitas Meretas Batas” (Beyond Limit).
Dengan tema tersebut kondisi serba terbatas di saat pandemi belum tuntas sepenuhnya ini, Denpasar Festival dihadirkan dengan kombinasi gelaran langsung (off line) dengan protokol kesehatan yang ketat dan gelaran daring (online) yang diupayakan menyakup semua potensi kreatif di Kota Denpasar dan dikemas semenarik mungkin serta digaungkan ke seluruh penjuru dunia.
Tentang hal ini, Putu Yuliartha, Ketua Panitia Pelaksana Denfest 2020 yang juga Ketua Pelaksana Harian BKraf Denpasar mengatakan, “Denfest kali ini merupakan jawaban sekaligus tantangan dari pertanyaan apa yang harus kita lakukan di tengah situasi sulit akibat pandemi. Kami memilih bergerak daripada berdiam diri menunggu persoalan ini mereda. Kami menghimpun pemikiran dari berbagai kalangan dan merumuskannya menjadi gelaran festival daring yang kami upayakan dapat merangkum sebanyak mungkin kalangan.”